Artikel · Uncategorized

Keajaiban Al Quran dan Kisah yang Menginspirasi di Dalamnya

Gambar-Al-Quran-8
sumber: metodetes.com

 

Surat Yusuf adalah satu-satunya surat yang menceritakan dengan detail dan utuh suatu kisah pada satu tempat. Dalam surat ini, Allah menceritakan kisah Nabi Yusuf dari awal hingga akhir. Awal mula Ia bermimpi hingga Ia telah menjadi Bendaharawan Negara Mesir. Kisah terpanjang yang diceritakan secara berurutan dalam satu surat penuh. Kisah yang sangat manusiawi, yang sangat mungkin terjadi di kehidupan sekarang ini. dimana kisahnya bisa menjadi teladan untuk kita menghadapi kehidupan.

Kisah di dalam Al Quran itu hadir untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan oleh Rasulullah SAW. Seperti pada ayat 3 dalam surat Yusuf yang berbunyi: “Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya sebelum itu engkau termasuk orang yang belum mengetahui.”

Kisah Nabi Yusuf dalam surat Yusuf ini bermula saat Yusuf menceritakan mengenai mimpinya kepada ayahnya. “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”  (QS. Yusuf; 1-6)

 Dan kisah ini berakhir saat Nabi Yusuf mengetahui takwil dari mimpinya selama ini. “Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.” (QS. Yusuf; 101)

Surat Yusuf turun sebagai motivasi bagi Nabi, yang saat itu sedang sedih karena ditinggal oleh istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib. Hal ini terbukti dari akhir surat Yusuf yang membahas mengenai Nabi Muhammad SAW.

Saat itu, Abu Thalib wafat dalam keadaan belum memeluk agama Islam. Hal ini dijelaskan dalam surat Yusuf ayat 103, yang berbunyi “dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya.” Yang tentu saat itu nabi ingin sekali pamannya memeluk agama Islam, bukan?

Jika diperhatikan dengan seksama, setiap sesi dalam surat Yusuf memiliki bentuk yang berkaitan secara simetris. Satu bagian sama dengan bagian lainnya, dari atas hingga ke bawah. Bagian akhir sama dengan bagian awal, coba teman-teman buka Al Qurannya dan perhatin cerita awal dan akhirnya. Bagian kedua awal sama dengan bagian kedua akhir, bagian ketiga awal sama dengan bagian ketiga akhir. Begitu seterusnya.

Hal ini juga terdapat dalam surat Al Hasyr, bacalah ayat awal dan akhir dalam surat tersebut. Di sana akan ditemukan mengenai penjelasan mengenai penciptaan langit dan bumi. Begitu juga dalam surat Shad ayat awal dan dua ayat terakhir, kedua ayat itu memiliki esensi yang sama, yaitu Ad dzikr. Dalam surat Qaf ayat awal dan akhir juga memiliki esensi yang sama, yaitu mengenai Al Quran.

Al Quran diturunkan Allah melalui malaikat Jibril yang disampaikan langsung secara lisan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan ditulis setelah Nabi wafat. Begitu agungnya AL Quran sehingga tidak ada satu makhluk pun yang dapat membuat tandingannya.

#onedayonepost

#nonfiksi

#temabebas

 

Leave a comment