Ayah, ummi, terimakasih telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Aku bangga di lahirkan dalam keluarga ini. Menjadi anak pertama perempuan untuk keluarga ini.
Posisiku saat ini bukanlah beban, aku senang menjalaninya. Kalian mendidikku untuk menjadi anak yang lebih bertanggung jawab, lebih dewasa dan lebih mandiri di bandingkan yang lainnya.
Dari kalian aku belajar, bahwa kebahagiaan bukan hanya dari sebuah materi. Bukan saat nanti ketika aku memiliki segala nya. Tapi saat ini pun aku bisa dan sedang berusaha untuk membuat kalian merasa bahagia.
Definisi kebahagiaan setiap orang berbeda-beda. Orang lain tak pernah tau bagaimana perjuanganku untuk membuat kalian tersenyum dan bahagia dalam segala kondisi. Tak perlu yang berbau materi, cukup membuat kalian di hargai oleh orang lain sudah membuatku bahagia dan bangga memiliki orangtua terbaik di dunia ini.
Sebagai kakak dari empat adik dan satu kakak yang tunarungu. Membuatku memiliki tanggung jawab yang lebih besar di bandingkan mereka.
Hingga waktu berputar begitu cepat dan keriput di wajah kalian hadir seiring bertambahnya usia. Dewasa adalah hal yang harus aku hadapi agar aku menjadi kuat. Aku tak sendiri, saudara-saudaraku hadir dan membuatku kuat. Ada kebahagiaan sendiri saat saudara-saudaraku mendapatkan suatu yang lebih dariku. Karena aku berfikir saat mereka bahagia, di sana ada kebahagiaanku yang sudah kuperoleh.
Aku sadar suatu saat aku akan pergi meninggalkan kalian dan taat dengan seseorang yang memintaku kepada kalian. Dengan seseorang yang kalian beri kepercayaan untuk menggantikan tugas kalian dalam mendidikku.
Sebelum waktu itu datang, aku akan selalu berjuang untuk kebahagiaan kalian dan saudara-saudaraku.
Tertanda,
Anak perempuan pertama yang selalu mengharap doa dari mu.
Isnaini Annisa 